Perbandingan Tarif XL (0,1 / detik) dan Tarif IM3 (0,01 / detik)

IM3

Pagi ini selagi memoderasi beberapa milis yang saya miliki, saya tergelitik dengan beberapa tulisan yang memaparkan tentang program “telepon murah” dari IM3.

Walaupun saya bukan pengguna IM3, namun setelah mempunyai pengalaman dengan XL yang mendengungkan tentang “tarif 0,1 rupiah per-detik” ke operator lain, pagi ini saya mencoba untuk membandingkan antara keduanya.

Sebagai acuan awal, saya menggunakan website resmi dari IM3 dan langsung menuju ke halaman promosi yang dapat dilihat disini.

Untuk informasi, saya hanya melihat tarif ke lain operator, dan bukan ke sesama operator.

Setelah melihat skema yang ada, rupanya skema tersebut sangat mirip dengan skema dari XL, dimana pemberlakukan tarif 0,01 itu dilakukan setelah penggunaan pada menit tertentu. Dalam hal ini oleh IM3 adalah 90 menit.

IM3

Mari kita bandingkan dengan XL (saya mengambil XL untuk wilayah Jabodetabek)

XL

Dan sekarang mari kita hitung dengan beberapa skenario:

  1. Pemakaian 90 detik.Saya menggunakan skenario 90 detik untuk skenario pertama, karena ini adalah satuan waktu terkecil yang dicakup oleh keduanya. Disini terlihat bahwa biaya untuk 90 detik pertama adalah sama untuk IM3 dan XL, yaitu Rp. 25 per-detik atau sebesar Rp. 2.250,-
  2. Pemakaian 120 detik (2 menit).Untuk pemakaian 120 detik, maka untuk XL tetap pada tarif awal yaitu Rp 25/detik, sehingga pelanggan membayar sebesar Rp. 3.000,-
    Sedangkan untuk IM3, pelanggan membayar (90 x 25) + (30 x 0,01) = Rp. 2.250,3 atau rata-rata sebesar Rp. 18,75 per-detik.
    Disini terlihat XL lebih mahal dibandingkan dengan IM3.
  3. Pemakaian 180 detik (3 menit).Untuk XL, biaya yang harus dikeluarkan adalah (120 x 25) + (60 x 0,1) = Rp. 3.006,- atau dengan rata-rata biaya sebesar Rp. 16,7 per-detik
    Sedangkan bagi IM3, skenario ini adalah yang termurah, dimana biaya yang harus dikeluarkan pelanggan adalah (90 x 25) + (90 x 0,01) = Rp. 2.250,9 atau dengan rata-rata Rp. 12,5 per-detik
    Disini terlihat bahwa XL lebih mahal dibandingkan dengan IM3.
  4. Pemakaian 240 detik (4 menit).Ini adalah skenario termurah untuk XL, dimana biaya yang harus dikeluarkan pelanggan adalah (120 x 25) + (120 x 0,1) = Rp. 3.012,- atau dengan rata-rata biaya sebesar Rp. 12,55 per-detik
    Sedangkan untuk IM3 adalah (90 x 25) + (90 x 0,01) + (60 x 25) = Rp. 3.750,9 atau dengan rata-rata biaya sebesar Rp. 15,625 per-detik
    Disini terlihat bahwa XL lebih murah dibandingkan dengan IM3
  5. Pemakaian 270 detik (4 Menit 30 Detik).Biaya yang dikeluarkan oleh pengguna XL adalah (120 x 25) + (120 x 0,01) + (30 x 25) = Rp. 3.762,- atau dengan rata-rata Rp. 13,93 per-detik
    Skenario ini adalah skenario termahal untuk IM3, yaitu dengan perhitungan (90 x 25) + (90 x 0.01) + (90 x 25) = Rp. 4.500,9 atau dengan rata-rata Rp. 16,67 per-detik.
    Disini terlihat XL lebih murah dibandingkan dengan IM3.
  6. Pemakaian 360 detik (6 menit).Skenario ini adalah yang termahal untuk XL, dimana pelanggan membayar (120 x 25) + (120 x 0,01) + (120 x 25) = Rp. 6.012,- atau dengan rata-rata Rp. 16,7 per-detik.
    Untuk pelanggan IM3 membayar (90 x 25) + (90 x 0,01) + (90 x 25) + (90 x 0,01) = Rp. 4.501,8 atau dengan rata-rata Rp. 12,5 per-detik
    Disini terlihat bahwa XL lebih mahal dibandingkan dengan IM3

Nah, apa kesimpulan dari perbandingan di atas ?

Secara umum, perbedaan tarif yang digembar-gemborkan antara 0,1 dan 0,01 antara kedua operator tidak terlalu signifikan dalam menekan biaya percakapan. Karena semuanya masih berpedoman “berlaku hanya pada menit tertentu”

Namun saya cukup salut dengan IM3, karena pada promosinya dengan cukup jelas mencantumkan “berlaku setelah 90 detik”, tidak seperti XL yang malah mengarahkan pembaca pada websitenya.

Masih mau percaya dengan promosi ? 😀

This entry was posted in Teknologi Informasi and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

110 Responses to Perbandingan Tarif XL (0,1 / detik) dan Tarif IM3 (0,01 / detik)

  1. Semua adalah pilihan, termasuk skema tarif.
    Untuk pelanggan cerdas seperti Anda, tentunya akan mempunyai pertimbangan yang rasional dan mendasar.

    IM3 coba menawarkan solusi dengan pemberian skema tarif tersebut sekaligus substitusi bagi pelanggan lama yang telah setia menggunakan IM3 yang selama ini memposisikan diri sebagai Rajanya SMS.

    Jadi semuanya berpulang kepada netter untuk memilih atau tidak memilih, setidaknya kita dituntut untuk dewasa, positif dan bijak memberi penilaian.

    Insya Allah semua akan indah jika kita sikapi dengan bijak.
    Wassalam 🙂

  2. Setuju banget, tapi setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan data dan fakta yang rasional. Dan data dan fakta yang rasional ini yang “sayangnya” banyak disamarkan (bukan ditutupi lho, karena kalau ditutupi namanya penipuan) oleh promosi kita dimana-mana.

    Proses pencerdasan anak bangsa harus terus dilakukan dengan menyeimbangkan antara data dan fakta tersebut, sehingga mereka akhirnya bisa “bijak” memilih.

    Alangkah indahnya apabila seluruh operator selular kita ikut serta dalam proses tersebut 😉

  3. kusdiyono says:

    Salut buat Pak Khalid yang jeli dan menyajikan informasi yang sangat bermanfaat. Untuk Mentari dan Simpati gimana Pak ?? Salam kenal dari saya…

  4. Salam kenal juga pak 🙂

    Untuk simpati dan mentari belum masuk list saya sih pak…mungkin nunggu mereka jor-joran juga pasang 0, sekian-sekian per-detik baru akan saya ulas.

    Mules juga liat kelakuan operator kita seperti ini 🙁

  5. dedy says:

    Bagaimana dengan Simpati Pede ? yang katanya rp. 0,5 /detik ?

    Kalau menurut saya sama juga bohong semua operator itu… walaupun mereka memaparkan teori semacam itu tetap saja ujung-ujungnya biaya akhir yang membengkak.
    Apakah bisa para operator itu dituntut karena diangggap pembohongan “publik”?

    maaf…

  6. Setuju, sebab faktanya walau telah teredukasi lebih dari 10 tahun, kebanyakan konsumen di Indonesia lebih mengedepankan emosional daripada rasional. Hal ini yang menjadi ‘PR’ kita bersama untuk lebih meningkatkan budaya baca/tulis seperti budaya tutur.

    Dan menjadi kewajiban moril kami, marketer, untuk coba memberikan informasi yang cukup dan berimbang. Dengan segala tantangan seperti disebutkan diatas.

    Karenanya spontan kami buat blog tersebut,sebagai media informasi sekaligus promosi yang benar dan bertanggung jawab. Walau, jujur kami katakan, ini semua diluar tugas bahkan nyerempet-nyerempet bahaya, mengingat kami bekerja di perusahaan publik.

    Resiko tersebut, masih, berani kami ambil sebatas semua terkontrol. Bahkan tiga hari lalu kami berniat untuk membekukan bahkan menghapus bog tersebut, karena khawatir akan resiko tadi. Sebab blog tersebut telah menjadi sumber berita di studiohp[dot]com, kantorberita[dot]com, serta beberapa blog pribadi. Baik link maupun kutipan langsung. Bahkan tanpa sepengetahuan kami.

    Kadang disandingkan dengan release resmi (corporate) dari kompetitor kami.Dapat dibayangkan resikonya jika managemen/masyarakat salah interpretasi 🙁

    Selamat bekerja semoga mendapat ridhoNYA.
    Amin 🙂

  7. sunarto says:

    Wah orang sesibuk mas khalid masih sempat ngitung kayak gini 🙂

  8. dadang says:

    yang enak dan murah adalah gunakan hp seperlunya saja…

  9. @dedy, sulit kalau dikatakan pembohongan publik, karena biasanya konsumen terjerat dengan istilah “syarat dan ketentuan berlaku”

    @Reps Kotamobagu, aminn, cuman btw, komen saya lom diapprove tuh, apa dianggap “tidak sesuai kebijakan perusahaan ?” 🙂

    @sunarto, hehehe, iseng aja sih…kebetulan aja ada waktu pada pagi ini. Itung2 nambah amal 🙂

    @dadang, itu adalah hukum yang berlaku keseluruhan 🙂

  10. dobelden says:

    ah sayah tetep menyayangkan kenapa im3 bukan mentari :-s

  11. Mardies says:

    Wah, sampai segitunya punya waktu buat ngitung 🙂

    Soal begituan (harga murah per detik) saya nggak tertarik. Saya bukan orang penting. Jadi komunikasi nggak intens banget. Simpati Pede saja sudah cukup. Kebanyakan malah pake SMS

  12. ariebp says:

    Yang jelas im3 lebih jujur dalam iklannya.

  13. hargaponsel says:

    Salam kenal pak,

  14. Ade hidyat says:

    Para Operator seluler Indonesia tahu persis bahwa sebagian masyarakat pengguna selular masih bodoh dan mau aja dibodoh-bodohi dengan iklan tarif murah. Ditambah dengan aturan pemerintah yang nggak jelas tentang IKLAN MENYESATKAN ini. seharusnya IKLAN ditayangkan secara lengkap.

    Kebanyakan operator meyuruh calon mangsanya untuk menengok WEB mereka untuk mengetahui ketentuannya. padahal berapa persen pengguna internet di negara ini.

    Mudah-mudahan badan regulasi Iklan dan BRTI membenahi operator yang kerjaannya mencari celah kelemahan hukum periklanan kita.

  15. kendhor says:

    Pak, mestinya “syarat dan ketentuan berlaku” itu tidak boleh dipakai utk beriklan. Iklan harus jelas, tidak boleh ada yang disembunyikan, shg konsumen bisa terjebak. Masalah “syarat dan ketentuan berlaku” ini harus segera dipertegas, agar konsumen lebih bisa terlindungi.

    “Beli rumah dapat hadiah langsung, Honda Jazz” …. “syarat dan ketentuan berlaku”. Begitu publik berbondong-bondong datang ke ujung gunung lokasi pemasaran property tsb, eeehhhh ternyata, syarat dan ketentuannya adalah beli 100 unit rumah dengan cara pembayaran cash … kekekekekekekekek

  16. sibermedik says:

    saya pguna m3 setidaknya bsa brnafas lega,coz banyak dosen2 saya pakai telkomsel sehingga dulu saya mesti kehabisan pulsa tiap menit ke3 (m3-lain 2-3rb)..

  17. chatoer says:

    Namanya juga perusahaan pak, pasti mereka sudah memiliki formula sebelum mengeluarkan suatu promo, ya ujung – ujungnya harus profitable dan menarik new customer dan menjaga existing customer biar gak pindah ke lain hati
    jadi sah sah aja, cuma cara penyampaiannya ke customer aja yg berbeda-beda

    Makasih pak udah mau mampir ke blog saya
    salam

  18. gRy says:

    hebat’
    memang ilmu promosi tidak semuanya bagus yach
    secara sekilas memang menggiurkan,
    tapi pas dilirik lagi…lho,,lho,,lho???
    kebetulan kemarin habis angus niy kartu GSM saya,,kira2x mo ganti ke apa yach?
    IM3….
    XL….
    IM3…
    XL….
    duh pusing @#$%^&*()

  19. echo99 says:

    nice posting
    salam kenal
    ekoyulianto

  20. Aak Udin says:

    gue mah pilih mentari….. IM3 juga ok, tapi itu yang pake adik gue… mertua sok elit… pake matrix mereka…. apapun itu pilihan pada ANDA. Pilih satu, jangan pindah. kalo pindah, pas angus atau ilang…. gitu aja lah….

  21. lmjaelani says:

    yang unik skemanya, kok sama ya dengan XL? IM3 niru kali sama XL:-)

  22. purmana says:

    GSM mahal berlagak sok murah….. :mrgreen: :mrgreen:

    Ah saya sih pake Halo aja dari dulu. Mau dibilang boros ato sok elit gpp… toh pemakaiannya juga rata2 cuma 30 ribu per bulannya.

    Lagian kalo ganti kartu kan kasian nanti fans2 saya yg biasa nelpon2 😀 😀

  23. Pingback: Hangus… « FromTogRy

  24. den Koplak says:

    akal-akalannya operator aja 🙂 bahasa kerennya startegi iklan.

  25. kakanda says:

    Seharusnya ada lembaga yang terus menerus menginformasikan kepada konsumen,
    supaya operator atau semua produsen “tidak seenaknya mengakali” konsumen
    (Buat blog khusus deh pak Khalid untuk memulai 🙂 )

  26. tan says:

    pada berani gak yah, nerapin tarip segitu tapi pake skenario simpati pede…

  27. Johan says:

    Harusnya ada yang bikin terobosan baru. Di Singapur, ada paket 1 bulan bisa telpon ke 3 nomor gratis + gratis 1000 sms. Biaya telpon juga ga beda jauh lah. Kalo Indonesia ada yang kayak gitu, baru hebat.

  28. willmen46 says:

    murah mahal nya tergantung kita…
    mau murah y ngk usah sms ato telpon ntr pulsa na utuh 😛
    maklum regulasi penurunan dari pemerintah membuat para operator menurunkan tarif
    tapi im3..sms banget..hikz aq pake im3 sech 😛

  29. Hasan Seru says:

    lebih mahal mana nih jadinya? aku tetep pake IM3, sms bangetz

  30. Pingback: Perang Tarif GSM « WoKay_mania!

  31. Prabu Siliwangi says:

    Operator GSM indonesia emang penuh akal2an dan gak tulus mau menurunkan tarif. Sama aja boong, mending pake free mobile voip seperti Fring, Yeigo atau Symmy, telpon ke sesama pengguna di seluruh dunia gratis tis tis, cm kena biaya akses internetnya doang…
    Pake data plan explor atau matrix murah bngt cm kena 25 -50 perak per menit ke seluruh dunia bahkan ke Kutub Utara sekalipun. Rata2 penggunaan data per menit kurang lebih 100 sd 250 kb.
    Klu pake Im3 yg tarifnya Rp. 1 per kb sih msh murah, kena 100 – 250 perak per menit, tp klu pake simpati, as, xl, halo yg tarifnya Rp. 10-12 per kb sih lumayan bikin puyeng kepala tuh 🙂
    lam kenal semuanya..
    Nice blog bro

  32. Gyl says:

    Saya tetap setia simpati 😀

    Tapi sama temen disuruh beli IM3 😕

  33. karunia1two says:

    Kayaknya,cara yang paling hemat bertelekomunikasi cuma pake telepati ketimbang telepon…Sayang belum ada operatornya!.*@?’)#

  34. aRuL says:

    Bijak aja boz 🙂

  35. @Mardies, kebetulan aja ada waktu nih…dan lagi kumat “isengnya” 🙂

    @ariebp, bener..saya setuju bahwa kali ini IM3 lebih jujur, minimal menuliskan “berlaku setelah 90 detik.” Mungkin belajar dari “kesalahan” XL

    @hargaponsel, salam kenal juga 😀

    @Ade Hidayat, setuju…makanya dibutuhkan tulisan-tulisan “pencerahan” dan informasi terbaru kepada masyarakat secara terus menerus.

    @kendhor, sayangnya aturan utk itu secara umum sering dipergunakan sebagai alasan 🙁

    @chaoter, sama-sama…makasih juga sudah mampir 😀

    @gRy, coba liat teman yang ditelepon banyak menggunakan apa…karena biasanya yang termurah itu adalah sesama operator…

    @echo99, salam kenal juga pak…

    @Aak Udin, setuju sih…prinsipnya, jangan cepat kemakan iklan 🙂

    @kakanda, hehehe makasih sarannya…cuman kalau ada yg mau meneruskan tulisan ini ke YLKI sih monggo…utk lembaga khusus nanti dipikirkan 😉

    @aRul, sip…tapi bijak itu salah satunya adalah mampu “memilih secara cerdas” 😀

  36. nieth says:

    good info Pak Khalid…

    yeah,, kembali aja ke pinter2nya Qta dalam menyikapi smua,, tarif murah telpon ke laen operator emang lage digembar-gemborkan geto de……

    ^_^

  37. titov says:

    yang jelas, XL & IM3 cuma cucok buwat nelpong ke sesama aja, biyasa sih saya beli sekali pake aja. sesekali nyelingkuhi matrix & simpati yang udah jadi offisiyel simcard gw 😀

  38. IM3 SMS bangeetss sekarang murah bangeetss 🙂
    Jadi suka bangeetss!

  39. rwinciyin says:

    gw ma tetep xl…kan ad 100sms gratis perharinya…:p

  40. friendzofgod says:

    Yah saya baru ganti nomer, dari Im3 ke Mentari. 🙂

  41. grand says:

    DAN TERNYATA M3 SELALU CALL DROP PADA MENIT KE 30 saudara saudara
    hehehehe
    tapi luamyan 30 menit udah panas banget kalau telpon antar indosat
    cuma kena Rp. 1378

  42. Rozy says:

    Alhamdulillah…saya sudah 2 tahun pake IM3 dan nggak pernah ganti 😀

  43. hmcahyo says:

    maaf kesasar… salam kenal ajah dari malang 🙂

  44. Shadix says:

    Waah.. Saya mah pake Halo aja deh.. hehehehehehe.. Gimana juragan? udah nikah belom(lho??)

  45. @hmcahyo, salam kenal juga pak…

    @shadix, wah, masih eksis juga yah…nikahnya masih nunggu nih 😉

  46. Shadix says:

    Nunggu Naoon? Ato masih menikmati nikmatnya kawin? Hahahaha.. Gud Lak yak

  47. Arun says:

    Wah rumit juga yah hitungannya, dari pada rumit mendingan minta tolong aja ahhhh. Bisa gak di tarif XL tadi dibandingkan dengan tarif Simpati Pede yang katanya orang sih murah banget…per detik itu Rp 0,5 setelah pemakaian 1 menit (1 menit pertama Rp 1500).Apa benar begitu?tolong yaaaa…hehehe:)thanx B4

  48. @Shadix, hehehe, u dah tau laahhh :p

    @Arun, nyari waktu dan mood yang pass dlu yah… 😉

  49. arthur maja kelana says:

    emang bener simpati pede lebih murah tuh…. 0,5/dtik dimulai 1mnit prtama..ga da balik lagi ke tarif awal…

  50. mnuh says:

    Semua operator yang sudah menurunkan tarifnya 0 komaan itu dan terlihat jelas dalam hitungan canggih bang khalid, sebenarnya bisa lebih turun lagi sampai 90% kalau semuanya dah nerapin teknologi telekomunikasi berbasis IP (Teknologi LTE) seperti yang dilansir di detikinet. http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/02/tgl/14/time/174051/idnews/894240/idkanal/328.
    Semoga…… 😉

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.