Kebutuhan vs Biaya

Video ini saya buat pada tanggal 3 Oktober 2013 saat sedang mengikuti TOT Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan sebagai bagian dari Ujian Akhir pada TOT tersebut.

Kebetulan setiap orang diwajibkan membuat slide presentasi terhadap topik tertentu yang diundi sebelumnya dan kemudian memaparkan di depan tim penilai.

Saat pengundian, saya mendapatkan tugas untuk membahas Unit Kompetensi PR.03 yaitu menyusun rencana anggaran dan biaya.

Saat memperoleh pokok bahasan ini, yang terpikir adalah bagaimana menyampaikan kepada audiens bahwa kebutuhan itu harus sinkron dengan biaya. Jangan sampai kebutuhannya besar, namun biaya yang dipersiapkan justru tidak mencukupi.

Yang terpikir oleh saya dalam pembahasan ini adalah Iklan salah satu operator telekomunikasi, yang menampilkan seseorang dengan seribu rupiah namun memiliki keinginan yang besar, sehingga untuk naik ojek dengan hanya seribu rupiah hanya diantar beberapa meter saja.

Awalnya saya berencana memasukkan iklan tersebut sebagai pembuka pada slide presentasi yang akan saya susun. Namun setelah mencari di Youtube dan bertanya pada on Google tanpa hasil, salah seorang narasumber nyeletuk “kalau tidak ada, kenapa tidak dibuat sendiri saja?”

Nah, saya tertegun mendengar hal tersebut dan langsung melirik smartphone yang dimiliki. Benar juga, fasilitas yang ada saat ini sudah mampu untuk membuat film, yang membatasi hanya daya khayal dan kreatifitas.

Akhirnya, berbekal smartphone yang dimiliki dan pertolongan seorang panitia TOT serta pelayan hotel, video di atas berhasil dibuat tanpa pengulangan satupun.

Inti dari materi ini adalah, dalam menyusun Rencana Anggaran dan Biaya, harus memperhatikan komponen biaya yang terdiri atas 3, yaitu:

  1. Biaya Barang/Jasa itu sendiri
  2. Biaya Pendukung, diantaranya adalah Biaya Pemasangan, Pengangkutan, dan Instalasi
  3. Biaya Adminisrasi, yaitu terdiri atas Honorarium para pihak yang terlibat dalam proses pengadaan, survai lapangan/pasar, biaya uji coba, biaya ahli hukum kontrak, dan masih banyak lagi.

Keseluruhan biaya ini harus diperhitungkan saat perencanaan awal, bukan setelah anggaran itu sudah hadir dalam bentuk RKA atau DPA.

Silakan mempelajari dan mengunduh materi tersebut pada slide dibawah ini:

This entry was posted in Pengadaan Barang/Jasa and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

3 Responses to Kebutuhan vs Biaya

  1. bondan says:

    Dear

    Pak Khalid Mustafa artikel bapak yang bapak buat, ini sangat membantu saya tentang fungsi ataupun yang berhubungan dengan pengadaan barang ..

    Salam kenal dan sukses selalu.

  2. social blog says:

    terimakasih artikelnya menambah pengetahuan utk saya

  3. putrirevida says:

    Wow, awesome weblog layout! How long have you ever been blogging for?
    you make blogging look easy. The full look of
    your web site is magnificent, as well as the content material!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.