Hari ini, serentak di seluruh Indonesia dilaksanakan pengumuman hasil Ujian Nasional untuk tingkat SLTA. Tentu saja hasilnya hanya ada 2, yaitu lulus atau belum lulus. Biasanya media akan segera meramaikan dengan liputan “khusus” dari berbagai daerah mengenai eforia kelulusan dan ketidaklulusan.
Yang lulus, ribut berpesta pora, coret-coretan, konvoi dan pawai sambil teriak-teriak.
Bisa jadi nanti diberitakan ada yang stress, pingsan, bahkan bunuh diri karena tidak lulus. Maka pasti akan merebak juga pemberitaan mengenai pro dan kontra Ujian Nasional.
Yah…sudah menjadi “ajang tahunan” sih…
Saya jadi ingat, nasehat seorang guru sewaktu lulus dari STM Pembangunan tahun 1996 yang lalu.
“Saat ini, anda tertawa terbahak-bahak dan bergembira karena anda lulus. Tapi ingat…beberapa hari nanti mungkin anda merenung dan menjadi sedih karena anda masuk ke dalam dunia ketidakpastian.”
“Yang dimaksud ketidakpastian disini adalah:
- Anda tidak bisa kembali ke sekolah, karena sudah dinyatakan lulus;
- Anda sudah lulus tapi belum pasti lulus kuliah bagi yang ingin kuliah, dan untuk bekerja, belum tentu memperoleh pekerjaan;
- Anda kembali ke orang tua, tapi selama 3 atau 4 tahun anda sudah menghabiskan dana orang tua anda untuk sekolah. Apakah anda tidak malu kembali dengan tangan kosong hanya membawa selembar kertas yang bernama ijazah ?”
sepakat pak!
supaya langsung masuk masa kepastian, gimana ya?
ya berusaha dan berdoa
sepakat pak!
supaya langsung masuk masa kepastian, gimana ya? <= Segera berwiraswasta…, cari modal sendiri, berfikir mau maju, tingkatkan skill, perbanyak relasi terutama teman..karena teman adalah aset, jangan sia-siakan umur fase ke II pastikan setiap detik umur kita dimanfaatkan, yg paling penting mengubah pola pikir kearah yang lebih maju….Pesan terakhir…”Jauhi Politik khususnya indonesia…”
hmmmm selmata dengan ketidakpastian 😆
………..Pesan terakhir…”Jauhi Politik khususnya Indonesia…”
Pak, temen saya nyaris tidak lulus SMP, ga mulai dengan wiraswasta, ga punya modal sendiri, sekarang jadi juragan karena turun dalam kancah politik praktis
#-0
Ya ya, ajang tahunan alias agenda rutin. Cape’ deehh… 😕
Untung bagi saya masa ketidakpastian yg Bpk maksut di atas udah berlalu 😀
Tapi, saya menhadapi “masa ketidakpastian” yg lain… Hehe, tau khan… 😉
Ajang/agenda???
masa ketidakpastian???
Menarik pak.
So …………, kmn arah Bpk stlah Ajang/tulisan ini???
Slm
@ruky, arah saya ? Kalau saya sih sudah punya arah yang jelas, tapi anak2 yang baru lulus ini yang masih belum punya arah, melainkan larut dalam kegembiraan sesaat 🙂
eforia kelulusan merupakan ekspresi setelah sekian lama berseragam dan akan meninggalkan seragam dengan aksi corat coret. berikan Semangat bahwa hidup itu penuh kepastian apabila kita melaluinya dengan belajar cerdas, kerja keras dan kerja kelompok serta tawakal. kesuksesan seseorang ditentukan karena proses ikhtiar apabila orang itu sukses tanpa proses itu merupakan suatu kebetulan yg jarang terulang. berikan aura positif kepada anak didik anda agar mereka menatap masa depan dengan penuh kepastian
sebenarnya didunia ini semuanya tidak pasti..kecuali janji Allah.arah anak yg lulus sma sdratjat bnyak yg terbaca.tp orang2 yg telah terlihat arahnya..jg tidak pasti nasibnya..karena yg mengatur itu Allah..disanalah doa diletakkan agar kita menjadi orang2 yg beruntung.