Kemarin (Senin, 21 Januari 2008), dalam diskusi santai bersama rekan-rekan di Sistem Informasi tercuat sebuah pertanyaan sederhana…
“Kenapa sih dalam jargon Depdiknas, selalu mengungkapkan pencerdasan “anak” bangsa ? Padahal sebenarnya yang perlu dicerdaskan itu pemimpinnya.”
Rekan yang lain menyahut, “Bener, bagaimana bisa mencerdaskan anak bangsa kalau pemimpinnya sendiri belum cerdas ?”
Mendengar jawaban ini, semua pada tertawa, dan mengalirlah contoh-contoh keputusan pemimpin yang tidak belum cerdas…
Mudah-mudahan, pemimpin-pemimpin kita menjadi semakin “cerdas” agar tujuan mencerdaskan anak bangsa dapat tercapai…
atau mungkin anak buahnya yang sebenernya kurang cerdas menangkap apa yang diharapka pemimpinnya..
bisa jadi anak buahnya jadi kurang cerdas menangkap apa maksud si pimpinan karena pimpinannya tidak cerdas dalam menyampaikan maksudnya … lho kan jadi muter2 aja.. gak jelas ujung nya he he he ..
ada cerita :
Tikus : Tolong, aku takut pada Kucing
Burung Hantu : Kalau begitu jadilah Anjing supaya kau tidak takut lagi pada kucing
Tikus : Bagaimana caranya.
Burung Hantu : JAngan bebani saya dengan detail-detail pelaksanaan, saya hanyalah pembuat kebijaksanaan.
Mudah-mudahan nyambung dech 😀
setubuh mas yudhi..
peace
Asal tau aja….
Institusi Pendidikan yang Gak beres itu kelihatannya jadi Tameng Politik dan tempat cari uang aja kok….Gitu aja Ilmiahnya… :D, Mau tanya pemimpinnya..? “paling-paling dia menjawab….”saya harus mencarikan Uang Bos /Atasan Saya 10 Miyar tahun 2008”. Makanya saya duduk di disini sebagai pejabat… Masa Bodoh soal program…ntar juga’ kalau saya nggak disini lain lagi kok programnya….Artinya emang indonesia gak pernah jelas arah pendidikannya…., paling-paling sekolah untuk jadi Pencuri uang Rakyat…..Ha..ha..h.a..ha…ha.ha…..
kalau gak percaya tanya aja sama DPR RI yang ngurusin pendidikan…paling bisik2 dia bilang tenang aja u pasti dapat….ha..ha…ha..ha..ha…ha.ha….