Percobaan penipuan pada Pengadaan Barang dan Jasa

Hari ini, di kantor saya dilaksanakan salah satu proses dari pengadaan barang dan jasa, yaitu rapat penjelasan pekerjaan atau aanwijzing.

Nah, sebelum dilaksanakan, ada 2 peristiwa yang cukup membuat tercengang, yaitu percobaan penipuan untuk pelaksanaan lelang ini.

Penipuan tersebut adalah:

  1. Pada pukul 10.15 WIB, ada seseorang yang mengaku bernama Bapak Oktorialdi dari Bappenas yang menghubungi kantor dan kebetulan diterima oleh salah seorang panitia lelang. Kepada rekan panitia, penelepon ini meminta daftar semua rekanan yang mendaftar beserta contact personnya dengan alasan bahwa daftar itu dibutuhkan untuk membandingkan data yang ada dengan daftar blacklist Bappenas.
    Untung rekan ini curiga dan mengalihkan telepon ke saya sebagai ketua panitia. Nah, disini saya lalu meminta, agar daftar blacklist itu dikirim saja ke kantor via fax atau dimuat ke dalam web Bappenas. Yang aneh, jawabannya adalah “Tidak bisa pak, ini secret.” Lha, disini kecurigaan saya memuncak, yang namanya daftar blacklist itu harusnya bersifat umum dan disebarkan ke seluruh departemen, agar seluruh pihak menjadi hati-hati dengan perusahaan yang masuk dalam daftar itu. Sewaktu saya mengucapkan hal itu, malah dibentak “bapak jangan banyak omong.” Kemudia dia menutup telepon.
    Nah, karena itu, saya langsung menghubungi Bappenas, kebetulan ada teman disana yang bisa membantu dan memberikan nomor kantor  pak Oktorialdi yang rupanya Kepala Bagian (atau Kapus) Data dan Informasi Bappenas. Beliau menegaskan tidak pernah menghubungi saya (dan memang suaranya berbeda) dan saya adalah orang ke 3 yang mengadukan hal tersebut.
    Rupanya, modus ini sudah mulai menyebar dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu secara intensif. Saya berpikir, modus dibalik ini ada 2 hal, yang pertama adalah untuk memperoleh data peserta lelang yang dapat diintimidasi dan diiming-imingi (nanti di bagian 2 akan saya ceritakan) dan dengan membuat daftar blacklist palsu yang “seakan-akan” dikeluarkan oleh Bappenas, sehingga digugurkan oleh penitia. Oleh sebab itu, mohon pembaca berhati-hati.
  2. Tengah hari tadi, beberapa teman menginformasikan bahwa ada seeorang yang mengaku sebagai “Khalid Mustafa” dan menghubungi semua peserta lelang serta meminta dana agar lelang di tempat saya bisa dimenangkan. Atas bantuan seorang rekan, akhirnya saya memperoleh nomor telepon orang tersebut. Lucu juga sewaktu saya menghubungi dia, dia ngaku sebagai “khalid Mustafa” padahal yang berbicara dengan dia adalah Khalid Mustafa yang asli. Lumayan, bisa memperoleh nomor telepon dan nomor rekeningnya. Nah, melalui blog ini, hati-hati dengan nomor telepon 081210567447, karena dialah yang sudah melakukan pemalsuan identitas saya.

Nah, ini perlu diperhatikan kepada rekan-rekan yang melakukan pelelangan di institusi masing-masing. Rupanya kriminalitas dalam pengadaan barang dan jasa sudah semakin meningkat juga…

 

This entry was posted in Pengadaan Barang/Jasa and tagged , , . Bookmark the permalink.

27 Responses to Percobaan penipuan pada Pengadaan Barang dan Jasa

  1. Saharuddin says:

    Wah Pak Khalid sudah pas jadi InTel……he..he….
    Namanya Pencuri, penipu dan sejenisnya itu banyak akalnya…..dia itu virus di alam nyata…. Tapi syukur lah pak Khalid punya Penangkal Virus yang baik…..

  2. dickybabel says:

    wah-wah memang zaman sekarang kite harus kudu ati-ati Pak Khalid… Kalo ditempat saya Diknas Pk.Pinang hari pertama lelang udah jotos-jotosan sesama pemborong (peserta lelang). Kapan negara kita nich bener “adem benerrrrr, huuuuuuuuh”

  3. aisonhaji says:

    Salam kenal Pak.
    Wah Pak Khalid harus hati – hati deh lain kali. Ada baiknya Bapak segera pakai sistem eProc untuk proses pengadaan barang/jasa. Bappenas punya lho sistem-nya dan bisa gratis diperoleh. Kalau pingin lihat bagaimana proses lelang dilaksanakan secara eProc sudah banyak kok contohnya untuk diperbandingkan. Menurut saya kalau pakai eProcurement maka nipu -nipu seperti tadi jadi lebih susah lagi dilakukan. Lho kok gitu ? Menurut saya karena P. Khalid bakat intel dan aplikasi eProc menunjang bakat kemampuan Pak Khalid untuk meng-inteli banyak rekanan nakal seperti itu.
    Salam

  4. pakDe says:

    haha…. metode baru dalam mencurangi panitia pengadaan barang dan jasa :D,

  5. Hyorinmaru says:

    Jalan pintas koq dianggap pantas, tanyaken napa™… 😆 *kata iklan*
    Kata saya: nipu koq nipu pak Khalid… 😆

  6. ismail says:

    itulah akibatnya cari duit susah, jangankan yang halal, cri duit harampun sekarang mah susah he…he….he….. makanya orang pinter segala cara dikerahkan untuk bertahan hidup.

  7. ismail says:

    pak khalid gimana statusnya majasiswa d3tkj kedepan khususnya yang sekarang ini masih berstatus honorer alias tenaga serabutan yang hanya di kasih horor 350.000 an /per bulan. trus ada g konversi d3tkj ke s1

  8. sigit says:

    waaaa modus baru lagi…
    jangan-jangan di kantor saya ada juga yang kayak gitu

  9. Rudi Polteksmi says:

    Alhamdulillah

    untung p khalid lebih pinter dibanding yang mau nipunya ….
    kasian tuch yang nipu ketipu juga, ga tau siapa yang menghubungi.
    sekali lagi salut buat p khalid. terima kasih atas pembelajaran ini.

  10. Viddi STMIK-AMIKBANDUNG says:

    😀 Kayaknya kalo ada yang mo nipu SEAMOLEC untuk masa mendatang harus LEBIH PINTAR dari p KHALID nih ;))
    SALUT DECH BOSS…
    Ini Info yang berharga buat kita-kita untuk lebih berhati2 dalam bertindak.

  11. Oh itu nomornya pak khalid ya, nelpon ach 😀 [belaga bego, apa bego beneran saya ya?]

    Sekalian nich mohon dukungan backlinknya, sedang berjuang di Busby SEO Challenge international contest. Berharap bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia di Tingkat dunia.

    Terima kasih pak.

  12. idham says:

    Penipu kok mo di tipu ya pak 😀 kalah pengalaman lah wong kita dah nyoba duluan teknik kyak begitu dulu waktu masih muda dan lajang :)) eh klo pak khalid seh masih muda dan **$%^&*( 😀

  13. Buyung Romadhoni says:

    Pak Khalid lu Lawan.. emang bisa…???

    Salut deh tuk Pak Khalid…. Semoga tetap dalam Lindngan Yang MAha Kuasa, amin…

  14. @ismail, silakan buka milis d3-tkj

    @hyorinmaru, rudi, viddi, dan idham, istilahnya “Buaya kok dikadalin” hehehehe…

    @buyung, thx nih…btw salam untuk teman2 di Kopertis IX

  15. EDOS says:

    thanks aloot pak……

    pemula,

  16. Oktorialdi says:

    Terima kasih Pak Khalid. Saya Oktorialdi, Kepala Pusat Data dan Informasi Bappenas. Saya berterima kasih sekali Pak Khalid mempublikasikan ini, karena sudah entah berapa banyak instansi yang bertanya ke saya tentang orang yang mengatas namakan atau mencatut nama saya. Saya di Pusat Data dan Informasi Bappenas tidak ada sangkut pautnya dengan pelelangan dan TIDAK PERNAH menanyakan hal-hal seperti itu karena saya tidak ada urusan dengan hal tsb. Pengumuman tentang penipuan mengatasnamakan nama saya telah kami umumkan di website Bappenas di http://www.bappenas.go.id.

    Sekali lagi terima kasih Pak Khalid.

    Salam,
    Okto

  17. @Oktorialdi, wah, makasih banyak bapak sudah mampir di blog ini, semoga dengan penjelasan langsung dari Bapak, hal ini menjadi semakin jelas

  18. Aan says:

    Mas, khalid saya Aan. lagi belajar untuk monitoring pengadaan barang dan jasa di Jombang. Saya coba download beberapa file .pdf soal mdpn, tapi gagal. Bagaimana saya mendapatkannya ?
    Salam
    aan

  19. @aan, mas, silakan kirim email ke saya (ada di sebelah kanan), nanti sy kirimkan filenya

  20. heldi says:

    Salam kenal Pak Khalid

    Modus ini memang sering terjadi, kadang2 mengaku juga dari instansi pusat, misalkan bila pelelangannya terkait fisik/konstruksi biasanya mengaku dari dept. PU pusat, DLLAJ => Dephub, BeaCukai => DepKEU, dsb. Memang harus dikonfirmasi lagi jangan percaya begitu saja.
    Mohon sharing-nya ttg pengadaan Pak Khalid.
    terima kasih

    heldi

  21. Syafruddin A.M says:

    Salut buat bapak, kayaknya bisa jadi Pejabat di BIN juga ya??? Ayo pak Khalid, mari bersama membenahi proses pengadan barang dan jasa di negeri ini.

  22. bayoe_satrio says:

    thank’s atas pencerahannya …. daftar blacklist bisa diliat di http://www.lpjk.org … atau meminta keterangan di lpjk daerah

  23. Rio Dwi S says:

    Salam kenal pak, apa yang bapak ceritakan memang benar adanya seperti yang saya alami, kalau saya langsung curiga pak apalagi dia membentak2 tatkala tidak saya penuhi permintaanya. Prinsip saya pak pelelangan harus dilaksanakan sesuai prosedur.

  24. hidayat says:

    benar pak, aku barusan ditelepon persis kasus pertama..minta daftar nama peserta lelang untuk mengecek dengan daftar kotak hitam dia katanya……dan aku jawab…entar saya telepon balik pak..saya cari dulu datanya dan aku diberi no teleponnya …sebelum aku telepon, aku cek ke situs bapenas atas nama oktarinaldi yg benar dia dari bapenas..tapi saya curiga dia bilang dari Biro perencanaan..tp sy cek ke situs..ternyata pak okta kepala pusat Data dan informasi….disitu aku mulai curiga..maka aku teleon balik dia…dan benar…dia ternyata penipu…selamat…selamat…semoga engkau diberi petunjuk yang benar olehNYA..amin

    no telepon yg mengaku dr okta rinaldi : 021-32868734 dan 081288343423
    aku juga sudah lapor ke BAPENAS…semoga ditindak lanjuti….thanks

  25. SUPRIYATNO says:

    Wah benar pak khlaid, saya pernah mengalami modus operandi yang seperti ini dan untungnya saya paham, bahwa data peserta lelang adalah kewenangan panitia, sehingga saya tak memberikan kepada siapa pun…lalu saya minta orang tersebut bertemu dengan saya tetapi dia malah marah2….hahaha…ketahuan , mau menipu dia…

  26. ami says:

    Dear Pak Khalid, Salam Kenal

    Saya minta ijin untuk mengcopas tulisan-tulisan, bapak untuk saya jadikan artikel di dalam web pantau-pengadaan.org sebagai penyebaran informasi tentang PBJ. Mohon kira nya Bapak tidak berkeberatan, saya tetap akan mencantumkan sumber dari artikel tersebut yaitu blog bapak ini. Terimakasih banyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.